Kamis, 29 September 2016

NILAI-NILAI PENGUKURAN 2


NILAI-NILAI PENGKURAN 2
Oleh:

Vera Syam Yolanda 201266004
Diki Septyan 201466027
Dea Nabilah Safitri 201466036
Rahayu Danar Wigati 201466002
Yohana Melani 201466006
Ryantika Devi F 201466051

Kelompok 4



STATISTIK I
SESI - 11










NILAI-NILAI PENGUKURAN 2
A.     MEDIAN
Median adalah salah satu teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang terkecil sampai yang terbesar, atau sebaliknya dari yang terbesar sampai yang terkecil.
Misalnya dari tabel diatas, untuk mencari mediannya harus disusun terlebih dahulu urutannya. Yaitu sebagai berikut:
19, 20, 20, 35, 45, 45, 45,45,45, 51, 56, 57, 60.
Nilai tengah dari kelompok data tersebut adalah urutan ke 7, yaitu 45. Jadi mediannya = 45. Kebetulan disini mediannya sama dengan modus.[1]
Misalnya dari tabel diatas, untuk mencari mediannya harus disusun terlebih dahulu urutannya. Yaitu sebagai berikut:
19, 20, 20, 35, 45, 45, 45,45,45, 51, 56, 57, 60.
Nilai tengah dari kelompok data tersebut adalah urutan ke 7, yaitu 45. Jadi mediannya = 45. Kebetulan disini mediannya sama dengan modus.
Dijalan raya yang cukup besar sering dibangun sebuah pagar tembok yang terletakpersis ditengah dan membentang sepanjang jalan membagi arus kendaraan menjadi dua arah. Pagar seperti itu dikenal dengan sebutan median. Dalam cotoh ini,median adalah pagar atau garis yang membelah lebar jalan menjadi dua bagian sama besar. Jika lebar jalan itu seluruhnya 10 meter(setelah dikurangi median), maka lebar jalan disebelah kiri dan kanan median masing-masing 5 meter.
Dalam statistic, sejalan dengan pengertian diatas, median diartikan sebagai titik atau nilai yang membagi seperangkat data yang menjadi dua bagian sama banyak. Jika ditemukan nilai median adalah 40, maka berarti 50% data lebih kecil dari 40 dan 50% lagi lebih besar dari 40. Misalnya, median dari perangkat data berikut 4,5,6,7,8,9 dan 10 adalah 7. Dalam contoh ini, 3 buah nilai lebih kecil dari 7 dan tigabuah lainnya lebih besar dari 7. Subjek dengan skor 7 persis berada ditengah-tengah rentangan skor. Hal ini dapat terjadi jika perangkat dataitu ganjil. Kalau jumlah subjeknya genap, median akan sama dengan setengah dari dua skor yang berada di tengah-tengah.
Median dari data yang sudah dikelompokan kedalam interval kelas pada suatu daftar distribusi frekuensi dapat dihitung dengan rumus
Dimana :
Me= median
X11 = batas nyata kelas median
P= panjang kelas
n= banyak data
fk11 = frekuensi kumulatif interval kelas di bawah kelas median
f1 = frekuensi kelas median[2]
B.     KUARTIL
Kuartil (Quartile): merupakan ukuran letak yang membagi suatu distribusi frekuensi menjadi empat bagian yang sama, sehingga nilai-nilai distribusi dapat dibagi menjadi K1, K2, dan K3. Sebelum dibagi dalam empat kelompok (masing-masing 25%) data diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar.[3]
Kuartil adalah fraktil yang membagi seperangkat data yang telah terurut menjadi empat bagian yang sama. Terdapat tiga jenis bagian kuartil, yaitu kuartil bawah atau pertama (Q1) , kuartil tengah atau kedua (Q2), dan kuartil atas atau ketiga (Q3). Kuartil kedua sama dengan median.
a.       Kuartil data tunggal
Untuk data tunggal, kuartil-kuartilnya dapat dicari dengan menggunakan metode mencari median, atau rumus :
Qi = nilai yang ke  , i = 1, 2, 3
                                                                                                    

Contoh soal :
Tentukan kuartil dari data 2, 6, 8, 5, 4, 9, 12!
Penyelesaian :
Data diurutkan : 2, 4, 5, 6, 8, 9, 12
n      =         7
Qi    =         nilai ke
Qi    =         nilai ke  = 2, yaitu 4
Q2    =         nilai ke  = 4, yaitu 6
Q3    =         nilai ke  = 6, yaitu 9
b.      Kuartil data berkelompok
Untuk data berkelompok, kuartil-kuartilnya dapat dicari dengan rumus :
Qi = Bi +  - ( ∑fi )o    . C
                      fQi
 


           
Keterangan :
Bi               =          tepi bawah kelas kuartil
n                =          jumlah semua frekuensi
i                  =          1, 2, 3
                  ( ∑fi )o       =          jumlah frekuensi semua kelas sebelum kelas kuartil
C                =          panjang interval kelas
fQi               =          frekuensi kelas kuartil
Dalam mencari kuartil-kuartil tersebut, yang perlu dicari terlebih dahulu adalah kelas tempat kuartil-kuartil itu berada (kelas kuartil), yaitu sebagai berikut.
1.      Kelas Q1, jika ( ∑f1 )o ≥   (n)
2.      Kelas Q2, jika ( ∑f2 )o ≥  (n)
3.      Kelas Q3, jika  ( ∑f3 )o ≥   (n)[4]
Contoh:
Jumlah perolehan hasil penjualan barang dagangan 5 toko kelontong di Jl. Deli adalah sebagai berikut:
Toko
Xi (HasilPenjualandalam 000)
A
Rp 200,-
B
Rp 160,-
C
Rp 240,-
D
Rp 250,-
E
Rp 150,-







Untuk mencapai besarnya maka nilai data perlu disusun terlebih dahulu sesuai urutannya (mulai dari yang terkecil ke yang terbesar), seperti tabel dibawah ini:
Np. Urut Data
Nilai Data (Xi) dalamribu
1
Rp150,-
2
Rp 160,-
3
Rp200,-
4
Rp240,-
5
Rp250,-







Letak K1 = (N+1) = (5+1) = 1,5
         4           4
K1 terletak pada data antara no. 1 dan no. 2, yaitu :
Rp 150,- + Rp 160,- = Rp 155,- K1, nilainya adalah sebesarRp 155,000,-
                                       2

Letak K2 = 2(N+1) = 2(5+1) = 3
                                                4             4
K2 terletak pada data antara no.3, jadi K2 = Rp 200.000,-
                        K2 sama dengan nilai median
Letak K3 = 3(N+1) = 3(5+1) = 18 = 4,5
                                               4                      4                       4
Jadi K3 terletakpada data diantara no.4 dan no. 5 yaitu:
Rp 240.000,- + Rp 250.000,- = Rp 245.000,-
                                                2
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai-nilai sebagai berikut:
K1 = Rp 155.000,- artinya besarnya penjualan maksimum dari took kelontong yang tergolong 25% tingkat penjualannya terendah.
K2 = Rp 200.000,- artinya besaranya penjualan rata-rata seluruh toko kelontong yang didasarkan pada median.
K2 = Rp 245.000,- artinya besarnya penjualan minimum dari toko kelontong yang tergolong 25% tingkat penjulannya tertinggi.
Perhatikan cara menghitung K1, K2, dan K3 dengan menggunakan tabel data berikut:
Kelas Interval
F
TK
∑ f komulatifkurangdari (FKKD)
50-55
1
49,5
0
56-61
2
55,5
1
62-67
17
61,5
3
68-73
13
67,5
20 àletak K1
74-79
24
73,5
33 àletak K2 = 40
80-85
9
79,5
57 àletak K3 = 60
86-91
7
85,5
66
92-97
7
91,5
73


97,5
80
Untuk menghitung K1, K2 dan K3 digunakan rumus sebagai berikut:
             = T  + x
Letak = 20 maka nilai  = 67,5
Nilai  = berada pada nilai sebesar 67,5
Letak  = 40 atau berada diantara ∑ f kumulatif 33 dan 57
                        Nilai  = T + x
T      = nilai tepi kelas yang ada pada letak kuartilnya.
L       = letak kuartil
FK    = ∑ Frekuensi kumulatif yang ada dibawah letak
FK    = ∑ Frekuensi kumulatif yang ada dibawah letak
T      = 73,5 
L  =40
FK    = 33
FK    = 57
Ci         = 6
            Nilai  = T  + x
                          = 73,5 +  x 6
                                      = 73,5 + x 6 = 73,5 + 1,75 = 75,25
Nilai = sama dengan nilai mediannya sebesar 75,25
L         = letak kuartil  = 60          
T        = 79,5
FK     = 57
FK     = 66
Ci           = 6
Nilai  = T  + x
                          = 79,5 +  x 6
                                     = 79,5 +  x 6 = 79,5 + 2 = 81,5
Nilai  sama dengan nilai mediannya sebesar 81,5. Oleh karena nilainya dalam ribuan maka:
                         = Rp 75.250,-  = Rp 75.250,-,   = Rp 81.500,-
K1       = Rp 67.500, artinya bahwa besarnya tingkat konsumsi maksimum bagi rumah tangga yang tergolong 25% tingkat konsumsinya terendah = Rp 75.500,-
K2       = Rp 75.250,- artinya besarnya tingkat konsumsi rata-rata seluruh rumah tangga adalah Rp 75.250,-
K3       = Rp 81.500,- artinya besarnya tingkat konsumsi minimal bagi rumah tangga yang tergolong 25% tingkat konsumsinya tertinggi = Rp 81.500,-[5]
C.     DESIL
Pengertian-pengertian yang telah kita miliki tentang Median dan Kwartil dapat dijadikan dasar untuk memahami desil. Kita mempunyai Sembilan desil dalam tiap-tiap distribusi, yaitu desil pertama sampai desil kesembilan. Desil disingkat denganhuruf D, jadi semuanya kita mempunyai
Desil Pertama adalah suatu titik yang membatasi 10% frekuensi yang terbawah dalam distribusi.
Desil Ketiga adalah suatu titik yang membatasi 30% frekuensi yang terbawah dalam distribusi.
Desil Kedelapan adalah suatutitik yang membatasi 80% frekuensi yang terbawah dalam distribusi.[6]
Desil adalah fraktil yang membagi seperangkat data yang telah terurut menjadi sepuluh bagian yang sama. Terdapat Sembilan jenis desil, yaitu desil pertama (D1), desil kedua (D2),.., dan desil kesembilan (D9). Desil kelima (D5) sama dengan median. Cara mencari desil dibendakan anatara data tunggal dan data berkelompok.
a.       Desil data tunggal
Untuk data tunggal, desil-desilnya dapat dicari dengan menggunakan rumus berikut :
  D1  = nilai ke  i( n + 1)  , i = 1, 2, . . ., 9
                               10
 




Contoh Soal :
Tentukan desil ke-3 (D3), dan desil ke-7 (D7) dari data berikut ini!
23, 30, 32, 34, 38, 38, 39, 40, 41, 43, 44, 45, 46
Penyelesaian :
D3  =          Data ke    3 (13 + 1)
                                                           10
      =          Data ke   42   =  data ke 4,2
                                 10
     
=          X4 + 0,2 (X5 - X4)
=          34  + 0,2 (38 - 34) = 34,8
D7  =          data ke   7 (13 + 1)   
                                       10
      =          data ke  98 = data ke 9,8
                               10
      =          X9 + 0,8 (X10 – X9) = 41 + 0,8 (43 – 41 )
      =          41 + 1,6 = 42,6
b.      Desil data berkelompok
Untuk data berkelompok (distribusi frekuensi), desil-desilnya dapat dicari dengan rumus
Di  =  Bi +   - (∑fi)o . C
                                fDi
 


                                                                                                                             
Keterangan :
Di       =      desil ke-i
Bi        =      tepi bawah kelas desil ke-i
n         =      jumlah frekuensi
(∑fi)=      jumlah frekuesi sebelum kelas desil ke-i
C        =      panjang interval kelas desil ke-i
fDi       =     frekuensi kelas desil ke-i
i          =     1,2,4,…,9[7]
D.     PERSENTIL
Persentil adalah fraktil yang membagi seperangkat data yang telah terurut menjadi seratus bagian yang sama. Terdapat Sembilan puluh sembilan persentil, yaitu persentil pertama (P1), persentil kedua (P2),..., dan persentil kesembilan puluh sembilan (P99). Cara mencari persentil dibedakan antara data tunggal dan data berkelompok.
a.       Persentil data tunggal
Untuk data tunggal, persentil-persentilnya dapat dicari dengan menggunkan rumus :
Pi  = nilai ke   i( n + 1)  , i = 1, 2, 3,…..,99
                            100

 


                                                                                                                         
Contoh soal :
Tentukan persentil ke-10 (P10) dan persentil ke-76 (P76) dari data berikut!
20    21      22        24        26        26        27        30        31        31
33    35      35        35        36        37        37        38        39        40
41    41      42        43        44        46        47        48        49        50
Penyelesaian :
n    =          30
P10=           nilai ke  10(30 + 1)    
                                      100
      =          nilai ke 310   = nilai 3,1
                               100
      =          X3 +  0,1 (X4 – X3)
      =          22  +  0,1 (24 – 22) = 22,2
P76=           nilai ke 76(30 + 1)
                                    100
      =          nilai ke 2.356  =  nilai ke 23,56
                                100
      =          X23  +  0,56 (X24 – X23)
      =          42  +  0,56 (43 – 42 ) = 42,56
b.      Persentil data berkelompok
Untuk data berkelompok (distribusi frekuensi), persentil-persentilnya dapat dicari dengan menggunakan rumus :
Pi  =  Bi +   - (∑fi)o . C
                                FPi

                                                                                                                     
Keterangan :
Pi     =         persentil ke-i
Bi     =         tepi awah kelas persentil ke-i
n      =         jumlah semua frekuensi
i       =         1,2,3,…..,99
(∑fi)o=       jumlah semua frekuensi sebelum kelas persentil
C     =         panjang interval kelas
FPi  =          frekuensi kelas persentil[8]



[1] Prof. DR. Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2010) hal 46-48
[2] Furqan, Ph.D, Statistik Terapan Untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 1999) hal.34
[3] Dr. Sumanto, M.A, StatistikaDeskriptif, (Yogyakarta: StatistikaDeskriptif, 2014, halaman51  - 58.
[4] Santjaka Aris, Statistik untuk penelitian kesehatan 1, Nuha Medika , Yogyakarta, 2011, hlm. 81
[5] Dr. Sumanto, M.A, Op.Cit hal.51  - 58.
[6] Prof. Drs. SutrisnoHadi, MA, 2000, STATISTIK, PenerbitAndi, hal 61
[7] Santjaka Aris, Op.Cit hlm. 84
[8] Ibid hal. 84

Tidak ada komentar:

Posting Komentar